Kamis, 16 Agustus 2012

HUT ke-67 RI, Momentum Introspeksi Diri


INGAT ........ !!!!






peringatan kemerdekaan ke-67 RI hendaknya menjadi momentum bagi kita semua, segenap bangsa Indonesia untuk bercermin, melakukan introspeksi, refleksi dan evaluasi terhadap perjalanan setelah lebih dari enam dasawarsa kita merdeka, dan untuk memastikan arah perjalanan bangsa ke depan.
Demikian dikatakan Marzuki Alie dalam pidatonya pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dalam rangka hari Ulang Tahun ke-67 RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8/12).
“Walaupun kita telah melalui reformasi di bidang politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan sejak tahun 1998, namun kita masih merasakan bahwa masih banyak yang harus ditata, dirawat dan dikelola secara baik dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat,” jelas Marzuki.
Ia menambahkan, sebagaimana kita pahami, bahwa Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia yang telah diakui oleh masyarakat dunia. “Ruang demokrasi yang telah dibuka lebar, melalui amandemen UUD Negara RI tahun 1945 dan perundang-undangan lainnya, harus makin berkualitas dalam mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa,” jelasnya.
Lebih lanjut Marzuki menerangkan, bahwa peradaban demokrasi yang dibangun, harus bersendikan kepada hakikat kemanusiaan dan keadilan sosial, menjunjung supremasi hukum dan hak-hak azasi manusia, penhargaan kepada keberagaman, pluralisme, dalam bingkai kebangsaan dan harus memberikan penguatan bagi nation and character building.
“Satu hal yang harus tetap kita jaga, aset terpenting dari kemerdekaan RI adalah persatuan dan kesatuan bangsa, bagi kita persatuan adalah kekuatan yang merupakan awal dari kebangkitan” tegas Marzuki dalam sambutannya di hadapan Presiden dan Wakil Presiden RI beserta menteri-menterinya, para tamu undangan yang terdiri dari Duta Besar perwakilan negara-negara bersahabat, juga anggota DPR RI dan DPD RI.
Selanjutya, menurut Marzuki Alie, sejarah telah membuktikan, betapapun beratnya tantangan yang dihadapi dan persoalan besar yang menghadang bangsa dan negara, Indonesia mampu mengatasinya dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
“Dalam konteks menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan itulah, kita harus mampu menangkal aksi-aksi anarkisme, radikalisme, terorisme dan separatisme dari bumi nusantara yang kita cintai,”harapnya. (A-109/A_88)***

0 komentar:

Posting Komentar