Profesor Dr. Yohanes Surya, Phd, pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia mengisahkannya dalam bukunya yang berjudul Mestakung.
Banyak aral yang dihadapi Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Terlebih pada kali pertama keikutsertaan Indonesia di ajang bergengsi ini pada tahuin 1993. Saat itu Prof. Yohanes dan rekannya (Agus Ananda ) yang merupakan mahasiswa tingkat doktoral di Physics Departemen di College of William and Mary, Virginia Amerika serikat berinisiatif untuk membawa siswa-siswi Indonesia untuk ikut bertanding di olimpiade fisika. Mereka mengontak UI untuk memilih 5 siswa terbaik. Lima terbaik segera ditemukan. Lalu mereka segera diberangkatkan ke Amerika. Tak ada diantara siswa itu yang mengetahui bahwa ada masalah besar yang belum tuntas, yaitu soal dana dan izin untuk ikut olimpiade. Sebagian siswa malah berangkat dengan dana sendiri.
Hingga dua bulan menjelang lomba izin belum didapat, pula dana. Saat itu tim memutar otak mencari pemecahannya. Dalam kondisi kritis, otak lebih kreatif. bekerja. Melalui internet, masalah yang dihadapi tim disampaikan pada teman-teman di mailing list yang sedang kuliah di Amerika, Jepang, Australia, dan Eropa. Ternyata mahasiswa yang sedang belajar di negeri orang itu siap membantu tanpa paksaan. Inilah Mestakung !
Selain dana, izinpun akhirnya didapat setelah mengusahakannya dengan sunguh-sungguh, Mestakung kembali terjadi.
Sejak itu, Indonesia tak pernah absen mengikuti lomba ini. Tim Indonesia bekerja keras untuk mengharumkan bangsa. Suka dan duka datang berganti. Kondisi kritis selalu datang dan hebatnya Mestakung selalu terjadi.
Tahun 2006 Tim Olimpiade Fisika Indonesia gilang gemilang. Pertama kali dalam sejarah, siswa Indonesia menjadi juara dunia dalam Olympiade Fisika Internasional (International Physics Olympiade atau IPHO ). Dalam olimpiade ke 37 itu di Singapura, Jonathan Mailoa secara mengesankan berhasil menempati peringkat pertam,a dari 386 peserta dari 84 negara. Terbukti sudah bahwa anak-anak Indonesia mampu menjadi yang terbaik di seluruh dunia. Apa rahasia sukses tim Indonesia ini ? Rahasianya adalah Mesrtakung, yaitu Semesta Mendukung.
Penulis buku ini, Prof Dr Yohanes Surya adalah seorang fisikawan. Mestakung , istilah ini diambilnya dari konsep sederhana fisika, yaitu bahwa ketika suatu partikel berada pada kondisi krisis, maka setiap partikel di sekelilingnya akan bekerja serentak mencapai titik ideal. Penulis mendefinisikan Mestakung sebagai proses pengaturan diri
secara bersama-sama, saat kondisi kritis berlangsung. Betapa dahsyatnya kondisi kritis hingga mampu menggerakkan sesuatu/ seseorang dan linkungannya sekaligus, tergambarkan pada berbagai fenomena alam.
Apa yang terjadi ketika kita menuangkan pasir sedikit demi sedikit di atas lantai. Yang terjadi adalah suatu bukit pasir kecil. Jika kita terus menuangkan pasir, bukit lama-lama membesar dan meninggi. Ketika bukit mencapai ketinggian tertentu yang kita sebut ketinggian kritis, terjadilah suatu keanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita menjatuhkan beberapa butir pasir terlihat butir pasir ini mengatur dirinya, sehingga kemiringan bukit tetap sama.
Ketika air dipanaskan pada kondisi normal, atau 100 derajat celcius, air mulai mendidih. Pada saat mendidih ketika air terus dipanaskan perlahan air berubah wujud menjadi gas (uap air). Namun apa yang terjadi ketika air dipanaskan pada tekanan 218 kali tekanan udara normal ?
Pada saat ini air tidak mendidih pada suhu 100 derajat celsius. Ketika air dipanaskan hingga suhu 374 derajat celcius terjadi keanehan. Air berada pada kondisi kritis, yaitu air mempunyai dua wujud cair dan gas secara bersamaan. Pada kondisi ini jika air dinaikkan sedikiit saja, terjadilah proses pengaturan diri dalam molekul-molekul itu. Seluruh molekul air (tidak hanya satu) mengatur dirinya secara serentak lalu mengubah wujud air menjadi uap air. Jika hanya satu molekul saja yang bekerja, peristiwa perubahan wujud ini tak akan terjadi.
Bayangkan semesta (dalam hal ini seluruh molekul air dan lingkungannya) bekerja bersama-sama pada kondisi kiritis untuk mengubah situasi kritis ini.
Pada kondisi kritis, proses pengaturan diri tak hanya terjadi dalam diri satu individu saja, tetapi juga dalam diri individu-individu lain disekitarnya hingga mem-brojol-lah (emerge) suatu situasi yang mampu mengubah situasi kritis ini. Dalam fsika proses pengaturan diri pada kondisi kritis ini dikenal sebagai fenomena kritis ( critical phenomena )
Mestakung tidak hanya terjadi pada gejala fisika namun juga gejala biologi, ekonomi, sosial dan sebagainya.Dalam biologi misalnya bagaimana angsa-angsa terbang membentuk huruif V ketika berimigrasi, juga sekelompok ikan yang berenang bersama-sama dan bereaksi terhadap bahaya. Gerakan teratur mereka secara bersama ini tanpa paksaan. Mereka melakukannya karena dorongan dari dalam diri mereka sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari kita pun menemukan Mestakung
Seekor anjing galak mengejar Anda. Kondisi kritis terjadi, Anda berlari, melompati tembok, menyelamatkan diri. Anda lalu menoleh kebelakang. Terkejut saat menyadari pagar yang Anda lompati tadi tingginya lebih 1 meter. Dalam kondisi biasa mengkinkah Anda mampu melewati tembok setinggi itu ?
Minggu ini Bos akan memecat Anda jika tak mampu memenihi target penjualan. Kondisi kritis, Anda berjuang keras, memenuhi target. Energi muncul. Teman, saudara membantu. Andapun sukses memenuhi target.
Anda harus menyelesaikan tugas membuat kerajinan tangan dari sekolah. Harus dikumpulkan besok. Anda stres. Ayah, ibu, kakak akhirnya turut membantu . Selesailah tugas itu dengan baik.
Tim Olimpiade Fisika Indonesia dalam perjuangannya menemukan rintangan .Berulang kali menemukan keajaiban yang bernama Mestakung. Selalu ada solusi setiap kali kondisi kritis datang. Itu karena semesta memberi dukungan pada Tim yang telah membuktikan kerja kerasnya. Mestakung tentu tak jerjadi begitu saja, sebab meski Mestakung bisa terjadi di mana-mana, Mestakung tetap membutuhkan syarat untuk terjadinya yaitu :
- Mestakung terjadi ketika kita mau melangkah,
- Mestakung butuh waktu dan kesabaran
- Mestakung tidak mengenal kata menyerah
- Mestakung pantang bicara "tidak mungkin."
-Mestakung dimulai dari mimpi
-Mestakung butuh fokus
_Mestakung tidak mengenal kata gagal
- Mestakung menghasilkan suukses yang luar biasa
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2262685-mestakung-rahasia-sukses-juara-dunia/#ixzz1nU7tgS69
0 komentar:
Posting Komentar